Headlines
Published On:Sabtu, 25 Mei 2013
Posted by ridhaputra

Aksi Corat-Coret Warnai Pengumuman Kelulusan UN

Banda Aceh – Ratusan siswa dari sejumlah SMA di Kota Banda Aceh merayakan kelulusan dengan cara mencorat-coret baju dan konvoi dengan menggunakan sepeda motor, Juma’at, (24/05/2013).
Aksi para siswa mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan protokol. Mulai dari ruas jalan T Nyak Makam, jalan T Daud Beurueuh hingga kawasan Simpang Lima warna putih abu-abu terlihat begitu mendominasi.
Para siswa SMA mengelar aksi corat-coret baju serta membubuhkan tanda tangan ke baju teman-temannya sebagai kenang-kenangan. Suasana menjadi sedikit tidak tertib karena para siswa memakirkan kendaraannya hingga ke badan jalan.
Andi siswa salah satu SMA yang megikuti aksi tersebut mengatakan, aksi ini merupakan ungkapan kebahagiannya atas kelulusan setelah belajar dan berjuang berjuang untuk lulus.
Tanggapan pro dan kontra pun bermunculan. Fahcrul (40) seorang penguna jalan mengungkapkan, aksi yang di lakukan para siswa tersebut sangat mengganggu lalulintas apalagi mereka berkonvoi sambil ugal-ugalan tentu sangat membahayakan penguna jalan lainnya.
“Pemandangan seperti ini seharusnya tidak terjadi di Aceh yang berstatus Syari’at Islam di tambah lagi adanya musibah banjir di sejumlah daerah di Aceh, seharusnya dengan kelulusannya bisa mengadakan aksi yang lebih positif untuk menyumbangkan seragam tersebut untuk korban banjir,” ujar Fachrul.
Sementara itu, Dian (32) salah seorang pengguna jalan yang kebetulan melintas diantara para siswa justru memaklumi dengan apa yang dilakukan oleh para siswa yang sedang merayakan kelulusan tersebut.
“Kita juga pernah muda, jadi apa yang dilakukan oleh para siswa ini juga tidak bisa kita larang, biarkan saja mereka mengapresiasikan kegembiraan mereka, mengenai situasi jalan kan sudah jadi tugasnya polisi. Nah, yang harus dilakukan kedepan adalah pihak sekolah berkoordinasi dengan polisi untuk mengamankan anak-anak dijalan,” ujar Dian.
Dian juga menambahkan, aturannya saja yang harus dipertegas. “Jika tidak punya SIM dan tidak mentaati aturan safety reading maka siswa dilarang ikut konvoi, gitu aja kok repot,” tambah Dian.
Pengguna jalan lainnya, Nanda menyatakan, maklum atas aksi corat-coret para siswa. “Aku justru heran karena setiap tahunnya selalu saja ada komentar, ‘kenapa tidak disumbangkan saja bajunya, kan bagus untuk beramal’. Anak-anak ini kan sama dengan kita juga, butuh sesuatu untuk kenangan dalam setiap tahapan hidup mereka, jangan asal menilai amal seseorang, mari kita lihat lemari masing-masing, berapa banyak benda yang sangat sayang untuk kita sumbangkan karena memiliki nilai history,” ujar Nanda.
Aksi cat dan coret-coret baju memang sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi siswa-siswi saat pengumuman kelulusan. Berbagai cara pun dilakukan semua pihak terkait untuk melarang atau membatasi aksi ini. Namun bukannya teratasi aksi ini justru terus saja terjadi setiap tahunnya.

About the Author

Posted by ridhaputra on 05.46. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By ridhaputra on 05.46. Filed under . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for " Aksi Corat-Coret Warnai Pengumuman Kelulusan UN"

Leave a reply

Diberdayakan oleh Blogger.